Cerita Fabian – Patah tulang tangan kanan pada anak (bagian 3)


Operasi pemasangan implant (pen) pada tangan kanannya berlangsung sekitar jam 3 sore. Fabian ditemanin oleh susternya ketika masuk ke ruang operasi, karena adiknya Renata tidak berhenti menangis ketika berpisah dari kokonya di pintu luar ruang operasi. Setelah fabian diminta meniup balon, dia akhirnya tertidur karena obat bius. Susternya pun keluar dan menunggu bersama saya.

1 Jam sudah berlalu, tapi masih belum ada berita. Saya mencoba mengintip ruang operasi dari balik pintu yang sudah terlihat tua. Rumah sakit Siaga Raya ini memang spesialis tulang. Di lorong kamar, terlihat pasien yang sedang di gips kakinya, tangannya. Jumlah pasiennya pun, tidak sebanyak di RS umum, mungkin karena spesialisasinya. Di lorong kamar Fabian mungkin hanya ada sekitar 10 kamar, dan tidak semua terisi. Walau bangunan dan peralatannya sudah tua, tapi terlihat cukup terawat dan bersih. Susternya pun cukup ramah, walau kadang ada yang kurang cepat tanggap.

Sekitar jam 5, dokternya memanggil saya, dan memberitahukan bahwa operasi berjalan baik. Hanya saja dibagian siku dalam ada luka di kulitnya yang cukup parah. Mungkin tergesek dengan aspal sewaktu terjatuh. Bagian ini mungkin akan membutuhkan waktu utk penyembuhan. Saat itu, Fabian sedang dalam pemulihan di ruang ICU, dan saya diminta untuk menunggu kembali di kamar.

Jam 6 sore, Fabian baru diantar ke kamar. Fabian siuman dalam keadaan demam dan beberapa kali masih merintih kesakitan. Posisi tangan kanannya sekarang membentuk sudut 90 derajat dengan bantuan gips di bagian siku luarnya dan dililit perban dari jari sampai ke pangkal tangannya. Di tangan kiri, terdapat jarum infus yang dililit dengan perban (agar tidak lepas).

Foto rontgen yang diambil sesudah operasi ,menunjukkan bahwa posisi impant sudah baik dan tulang tangannya sudah lurus. Proses selanjutnya adalah pemulihan..

Malam itu, Fabian sudah mulai bisa tidur, walau belum dalam durasi yang panjang. Setelah menahan sakit 2 hari lamanya, mungkin badannya mulai menyerah. Jari-jari kanannya terlihat membengkak hampir dua kali lipat ukuran jari kirinya. Tapi untungnya jemari kanannya masih bisa di gerakkan dan merasakan sentuhan. At least kondisi saraf tangannya masih ok.

Keesokan harinya, Sabtu 17 Maret 2012, Fabian sudah mulai membaik. Jari tangannya sudah mulai mengecil mendekati ukuran semula. Rasa sakitnya sudah mulai berkurang dikeluhkan, walau masih ada saat2 dimana dia menangis karena sakit. Demamnya yang masih tetap ada, membuat saya menjadi khawatir kalau ada infeksi atau ada yang tidak benar dari operasinya.  Tapi dokter anak menyakinkan saya bahwa demam ini juga bisa disebabkan oleh luka yang besar, belum tentu karena infeksi. Jadi saya diminta untuk menunggu proses pemulihannya selesai.

Demam bukanlah satu2nya masalah. Menurut dokter Muki, fabian harus melakukan fisioterapi. hal ini untuk mencegah terjadinya kekakuan otot tangan yang membuat kesulitan dikemudian hari. Masalahnya adalah: Fabian tidak bisa menahan sakitnya. Pertama kali di bawa ke ruang fisiotherapy, dia hanya diminta untuk menggerakkan jari-jari tangannya. Itu pun sudah membuat dia berteriak2, padahal dia ditangani oleh perawat yang memang spesialis menanggani anak-anak, ibu Wiwit.

Hari minggu, ukuran tangan kanannya sudah kembali normal. Perban yang tadinya dililitkan ke tangannya yang membengkak, sekarang sudah mulai kendor dan melorot. Untuk mempercepat proses pemulihan, saya memberikan obat tradisional chinese Pien Che Huang. Untungnya Fabian termasuk golongan anak yang tidak sulit diminta untuk minum obat.  Alhasil progress pemulihannya berjalan cukup cepat, sehingga minggu malam Fabian sudah boleh pulang. Fabian sudah bisa kembali tersenyum.

Tapi ini bukan berarti perjuangan sudah berakhir.Fisiotherapy adalah perjuangan yang sesungguhnya, karena harus dilakukan seminggu 3 kali sampai operasi pembukaan implant (perkiraan antara 1-2 bulan). Dan yang lebih sulitnya, fisioterapinya harus di RS Siaga raya, karena menurut dr Muki Partono, hal ini cukup kritis. Bila latihannya tidak ok, maka ada kemungkinan lebih sulit utk menggerakkan tangannya.

to be continue…

12 responses to “Cerita Fabian – Patah tulang tangan kanan pada anak (bagian 3)

  1. Hai mb,salam kenal ya. Anak sy (3th 8 bln) jg patah tulang siku kiri, dan dipasang pen 1,5 bln yg lalu. Ini baru lepas gibs dan sy lihat kok tangan nggak bs lurus ya, dan nekuk jg nggak sempurna. Td barusan saya suruh pegang hidungnya sendiri nggak bisa.
    Kontrol dokter lagi katanya setelah lebaran, dan rencana lepas pen sekitar 4 bulan lagi – jadi total 5-6 bulan pasca pasang pen
    Kalau pengalaman mbak gimana? Tangan Fabian apakah langsung bs lurus dan nekuk atau gimana? Dan operasi lepas pen setelah berapa lama? Saya sedih bgt ni, khawatir kalau nggak bisa kembali spt semula. Thnx ya mb, sama anak sy yg ini jg super duper pecicilan, hadeuuh ngeri deh ngliat nya 😦

  2. hai mbak, saya Siti. salam kenal yaa.. Anak saya baru mengalami kejadian seperti Fabian sekarang usainya 7 Thn. Kemarin di operasi tanggal 11 Juni 2014, skr tangannya msh bengkok ga bs lurus dan nekuk smp max. pengalaman Fabian gmn? Skr apakah tangannya sudah lurus kembali. Dokter ortopedinya mengatakan untuk dioperasi pelepasan pen, saya khawatir belum 2 bulan apakah pennya sdh bias dibuka. dan sekarang juga tangannya masih bengkok… boleh diceritain mbak pengalamannya.. saya memang berencana pengen ke dokter muki..

    • Hai mbak Siti, Salam kenal juga.  Fabian, puji Tuhan, tangannya yg patah sudah bisa lurus kembali. Waktu setelah operasi memang tidak bisa diluruskan. Berdasarkan rekomendasi dokter Muki, harus di fisioterapi agar ototnya tidak kaku. Saya ingat sesi terapi itu, menyiksa sekali, karena fabian selalu menangis kesakitan.  Tapi latihan itu cukup terlihat kemajuannya.  Di sisi lain, menurut dokter yang melepas pennya, untuk anak sebenarnya tidak perlu fisioterapi karena biasanya anak2 masih sangat elastis dan pasti akan bisa bergerak normal. 

      Kalau untuk pelepasan pen, sebaiknya segera setelah tulang yang patah sudah tersambung. Karena bila dipertahankan lebih lama, bisa mengganggu pertumbuhan tulangnya. Fabian dilepas setelah 2,5bln, karena sudah tesambung. 

      Semoga cepat normal kembali ya mbak..

      Cerita Mama Fabian wrote:

  3. fisioterapi nya gmna mba?

  4. malem mbaa…
    share dong mbaa. fisioterapi nya di latih apa saja mba?
    kejadian fabian sama seperti yg dialami anakku sekarang.
    lengan kanan dkt siku di pen 2 menyilang. 18hri pasca operasi tangan blm bisa lurus dan menekuk maksimal. tdi hari pertama fisioterapi di RS berbeda ( bukan RS waktu operasi )

    melihat anakku nangis dan menjerit karna tangannya ga mau dpegang. terapis nya jdi ketakutan dan terapi pun ga maksimal.
    fabian brp kali terapi mba baru bisa lurus dan nekuk maksimal?

  5. sore mbak, sama persis dengan anakku sudah hampir sebulan pasca operasi di siku tangan nya yg kiri dan di pasang pen silang. tapi kok belum mau di luruskan ya,? setiap saya minta di luruska dia mengeluh sakit. anak saya baru berumur 22bulan. kalau untuk gerakan yang lain, anak saya tidak mengeluh.

    • Mba santy kl boleh tau anaknya setwlah oprasi di fisiotherapi tidak?ank saya juga sekarang begitu tpi sedang mnjalankan fisioterapi

  6. Mba, mau tanya. Setelah operasi, apakah tangan fabian kembali normal ( tidak bengkok ) ? krn saat ini anak saya juga diminta operasi dengan kasus yang hampir sama dengan fabian. Thanks

    • Hallo mbak dwi,

      Setelah operasi, tangan fab harus dilatih dulu utk dapat di gerakkan. Setelah 1,5 -2bulan sudah normal kembali dan tidak bengkok.

      Sekarang sudah seperti normal kembali.

      Sent from my iPhone

      >

  7. Dwi Damayanti

    dear mba, mohon info utk pengangkatan pen itu berapa lama sejak pemasangan pen ? Kemudian operasi pencabutan pen butuh waktu berapa jam ? Apakah prosesnya sama dgn pemasangan pen ? Mhn infonya…krn anak sy sdh 3 bulan di pasang pen. Terima kasih mba 🙂

  8. Hallo mba… Bagaimana kondisi fabian sekarang? Apakah sudah bisa nekuk full?

  9. Hallo mba, sekarang bagaimana kabar fabian? Apakah dia sudah bisa menekuk full normal kembali?

Leave a reply to kiki ibrahim Cancel reply