Wanita dan Wirausaha?


Sabtu lalu, 23 mei 09, saya menghabiskan akhir pekan dengan lebih dari 100 orang wanita yang berkumpul di hotel Sari San Pasifik Jakarta yang memiliki minat yang sama. Workshop yang diselenggarakan oleh Femina dan BNI ini, bertujuan untuk memberi pengetahuan bagi yang penasaran dengan dunia wirausaha.

Saya sebenarnya belum yakin dengan dunia yang satu ini dan tertarik mengikuti modul pertama (membahas kesiapan untuk terjun ke dunia wirausaha). Tapi ternyata kelasnya sudah full (max 50 orang), sehingga saya beralih ke modul ketiga (membahas pemilihan produk dan teknik pemasarannya). Selain kedua modul tsb, ada pula modul yang membahas SDM (modul 2) dan Keuangan (modul 4).

Dalam kelas saya, pada awalnya hanya terdapat sekitar 15 orang.. tapi berjalan dengan waktu, peserta bertambah banyak dan yang cukup mengejutkan adalah tidak hanya wanita, tapi beberapa pria juga berpartisipasi dikelas saya. Sebagian besar dari mereka sudah memiliki usaha sendiri, ada yang bergelut di fashion, baik online maupun outlet, catering, handycraft, franchise makanan, laundry sampai ke pembuat website. Saya sendiri ketika ditanya apakah usaha yang ingin dibuka, masih bingung.. mungkin menjadi konsultan IT 🙂

Pembicaranya adalah Adi Sukito dan Salord Sagala. Mereka membahas mengenai bagaimana memilih produk/jasa yang kita akan fokuskan dan bagaimana cara membangun brand, termasuk logo, merk dan tagline. Pada saat latihan, saya dengan ketiga teman baru saya, Rahmi, Dewi dan suaminya, membuat brand “Pastry”- Pas rasanya Try enaknya..lumayan untuk durasi 10 menit yah..

Beberapa hal yang cukup menarik adalah:

Untuk memilih usaha, kita perlu mengetahui apa yang dibutuhkan oleh customer. Bukan hanya karena kita ingin menjual sesuatu, tapi tidak melihat kebutuhan customer. Jadi bagaimana caranya?

 

  1. Ketahui target market anda. semakin detail anda mengetahui target market anda, semakin anda dapat mendekati mereka dan memperbesar kemungkinan utk menjual. Misal, mereka biasanya baca majalah apa, sehingga pada saat membuat iklan, menjadi tepat medianya.  Atau biasanya mereka jalan-jalan ke mana, hari apa, jam berapa — sehingga bila ingin bagi brosur bisa tepat waktu,dan tempatnya.
  2. Kenali dan coba ambil perspektif mereka dalam menilai produk atau service yang akan anda jual. Mungkin menurut anda produk/jasa yang di berikan sangat bagus. Tapi ternyata tidak menurut target market anda..artinya usaha anda akan berakhir cepat 😦
  3. Untuk usaha kecil yang tidak mungkin membeli jasa konsultan riset, adakan marketing riset sendiri. Buat survey dgn koresponden sekitar 200 orang yang sesuai dengan target marketnya. Pertanyaan dalam survey ini harus spesifik, lengkap dengan alternatif jawaban dan tidak menimbulkan kebiasan dalam menjawab.
  4. Dengan bekal pengetahuan ini, lalu desainlah business model anda. Baik dari segi harga, penampilan maupun detail produk/service lainnya. Satu hal yang sangat penting adalah apakah yang menjadi pembeda produk/service yang anda tawarkan dibanding kompetitor lain.  Ini harus menjadi top priority dalam desain business model anda dan konsisten disepanjang umur bisnis anda.

Bila anda sudah menemukan business model yang ok, lalu hal penting lainnya adalah Brand/merek, lengkap dengan logo dan tag line

Brand bukan sedekar nama yang dipajang diproduk/service anda. Brandlah yang membuat customer loyal kepada produk anda. Untuk itu perlu dipikirkan brand yang mudah diingat, cukup catchy dan sesuai dengan business model anda.

Sebenernya brand yang memakai nama pendiri perusahaan tidak begitu disarankan, karena bila bisnis berkembang, lalu kepemilikan bertambah, akan terjadi kesulitan bila ternyata terjadi sengketa ditengah jalan.

Ada beberapa brand yang cukup nyeleneh.. tapi ternyata dapat membuat orang menjadi hapal dengan brand ini. Intinya jangan takut mencoba yang stand out dari yang lain. Begitu pula dengan logo, ini yang memberikan visualisasi dari brand anda.

Lalu untuk tagline, sebenarnya dibutuhkan atau tidak?  Tagline membantu anda dalam membangun citra brand anda. contohnya banyak brand yang dapat dikenali oleh customer hanya dengan mengatakan/menyanyikan taglinenya. Jadi alangkah baiknya menggunakan fasilitas ini..

Sepertinya ini yang saya dapat dari workshop ini, selain dari beberapa teman baru yang langsung di add friend di face book 🙂

Leave a comment