Raport pertama Fabian (parent conference di HighScope kuningan)


Jumat, 29 May 09, saya bersama dengan suami untuk pertama kalinya menjalankan tugas sebagai orang tua murid utk mengambil raport:) rasanya aneh juga.. mengingat umur Fabian baru 2 tahun. Apalagi banyak yang bertanya “bagaimana raport Fab?” ternyata banyak juga yang peduli dengan Fab (padahal ini cuma karena saya gembar-gembor berita pengambilan rapor ini di kantor yah 🙂 hehehe…) Dan jawabannya “nanti baca di blog gue yah! Panjang ceritanya”  sepanjang posting ini …( “) sekalian promosi blog..

Nah ini dia detail Raport pertama Fabian:

Kesan pertama tidak begitu baik, karena saya terlambat datang ke pertemuannya! Padahal sudah ngebut luar biasa dari kantor saya di jakarta timur..tapi memang yang namanya traffic di Jakarta, tidak bisa diduga!

Oya, sebelumnya, saya ceritain sedikit mekanismenya dulu. Parent conference di highscope menggunakan  sistem appointment, dimana setiap orang tua diminta untuk book salah satu hari dalam kurun waktu 3 minggu yang telah disediakan. Dalam 1 hari, ada 2 slot (utk 2 orang tua murid). Pada sesi tersebut,  orang tua akan bertemu dengan keempat guru yang mengajar anaknya secara private. Satu sesi berlangsung sekitar 30 s/d 45 menit. Untuk kasus saya.. hampir mencapai 60 menit ;p maklum .. mama yang cerewet..

Setelah sampai di ruangan kelas Fabian, saya dan suami duduk dibangku kecil imut yang biasanya dipakai anak-anak pada saat makan dan bermain. Salah satu guru, Miss Ii, menjelaskan bahwa Fabian belum mendapat raport yang lengkap karena dia baru sekolah selama 2 bulan. Jadi raportnya baru keluar di term selanjutnya Kecewa kan yah.. :(.. tapi jangan khawatir cerita tidak berakhir disini.. karena saya tidak langsung disuru pulang kok…

Seharusnya diraport yang lengkap ada penilaian apakah di masing-masing kriteria, Fabian termasuk memuaskan, average atau butuh pengembangan. Tapi karena masalah waktunya terlalu pendek tadi,  mereka belum dapat menilai hal ini, sehingga saya hanya mendapat bagian kedua dari rapornya.. yaitu penjelasan perkembangan anak selama periode sekolah.. ini sangat menarik loh.. (mungkin karena mamanya narsis yah :), jadi seneng kalau anaknya dipuji2 hehehe..)

Saya disodorkan selembar kertas A2 yang berisi tabel dengan 6 kolom dan 5 baris. Di kertas ini, para guru secara bergantian menuliskan deskripsi hasil pengamatan mereka terhadap kegiatan yang dilakukan oleh Fabian disekolah (lengkap dgn tanggal pengamatan). Kolom dalam tabel tsb membagi deskripsi pengamatan kedalam 6 kriteria perkembangan. Bila dilihat baris per baris, kita dapat melihat perkembangan di masing-masing kriteria, sesuai dengan tanggal pengamatan.

Lalu Miss Ii mulai membahas perkriteria perkembangan Fabian.

Yang pertama adalah Sense of Self. Dalam kriteria ini, kemandirian anak menjadi fokus utama. Berhubung Fabian baru pertama kali sekolah tanpa ditemani orang yang dikenalnya, dalam hal ini, Fabian masih belum ok. Separation anxiety masih terjadi pada saat saya mengantarkannya ke sekolah di pagi hari. Tapi menurut gurunya sudah terjadi perkembangan, karena setelah “pemanasan”, dia akan “enjoy” sendiri dan mengikuti kegiatan teman-teman lainnya. Nah masalahnya “pemanasan” ini membutuhkan waktu, sehingga biasanya sekitar 1 jam sebelum pulang, Fabian baru terlihat sangat ceria dan hampir tidak bisa diam (alias berlarian kesana kemari).

Selain itu,  Fabian masih perlu ditemani oleh salah seorang gurunya sepanjang waktu, entah di gendong, dipangku atau sekedar di tuntun. Dan guru favoritnya adalah Miss Indri (yang beberapa hari lagi akan cuti married..ups..)Beberapa waktu terakhir, gurunya berusaha untuk membatasi waktu menemani Fabian, dan sepertinya sudah mulai berkurang sejalan dengan waktu. Begitu juga dengan kegiatan minum susunya.. harus ditemani, atau susunya tidak akan diminum 🙂

Yang kedua adalah Social Relations. Kalau dari usianya, memang anak berumur 2 tahun bermain secara paralel (tidak sharing mainan). Hal ini juga berlaku untuk Fabian, dia bisa bermain bersama-sama dengan temannya. Kalau mainannya diambil, dia menangis dan meminta bantuan gurunya. Dia juga belum mencari teman/menyapa ketika bertemu, alias masih cuek2 ajah..

Ketika saya bertanya apakah dia pernah memukul temannya, gurunya bilang kalau dia pernah, tapi frekuensinya sudah berkurang. Memang saya dan suami sedang berusaha menanamkan “memukul itu tidak boleh, karena orang yang dipukul akan sakit”

Yang ketiga Creative Representation. Fabian sepertinya sangat suka 2 area, yaitu household (dimana dia dapat pretending “masak-masakan”) dan toy (dimana dia dapat memainkan truk yang besar dan mobil-mobilan kecil). Area yang sangat kurang diminati adalah art area. Mungkin karena dirumah jarang di beri stimulus untuk mencoba painting. Padahal saya sudah membeli cat untuk handpainting, buku gambar besar, spidol warna, crayon, cat air plus kuasnya. Mungkin saya tidak menyimpan di mana dia bisa langsung menjangkaunya. (sebenernya ada kekhawatiran dia akan mencorat-coret ke mana-mana… hehehe)

Yang keempat movement. Untuk urusan yang satu ini, Fabian tidak ada masalah dalam perkembangannya. Malah lebih ke arah dia tidak bisa diam, alias berlari kesana kemari dengan pandangan yang kadang tidak ke depan. Alhasil dia pernah terjatuh di sekolah dan muncul benjol cukup  besar dikepalanya. Dia juga suka melempar bola, berloncat-loncat, jongkok, dll.

Yang kelima Communication and language. walau kosakatanya sudah cukup banyak, tapi pelafalannya masih kurang jelas. misal dia mengatakan “cus at” –utk “lihat suster”, atau “os hen” — utk ” wash hand”. Tapi sebenarnya dia sudah mengerti konsep komunikasi, contohnya pada saat kita memintanya untuk melakukan sesuatu, dia akan segera melakukannya. Begitu juga bila dia ingin sesuatu, lalu dijelaskan mengapa dia tidak dapat memperolehnya sekarang, Fabian akan berhenti menangis/merengek.

Di rumah, kami hanya menggunakan bahasa indonesia. Tapi berhubung disekolah, menggunakan bahasa inggris, alhasil dia berhasil mempelajari beberapa kosa kata bahasa inggris. ..lumayan lah yah..

Yang keenam Exploration and early logic. Untuk yang satu ini, dia sudah menunjukan early logic, misal setiap kali pipis di toilet, dia akan cuci tangannya. Atau pada saat mau pulang sekolah, dia akan bilang “miss, ganti baju”. Selain itu bila ditunjukkan gambar, dia bisa mengatakan objek apa yang terlihat misalnya dia akan katakan “moo” pada saat melihat gambar sapi, dll. Dia juga terkadang tertarik untuk membalik-balikan buku.

Pada saat gurunya bertanya, bagaimana kalau dirumah bu? saya share satu kejadian yang cukup mengejutkan saya dan suami. Pada satu sore dia mengatakan ” a..a..ta”. Saya bingung apa maksudnya, lalu bilang kepada “maaf Fab, mama ngak ngerti, Fab mau bilang apa?” Dia terlihat seperti berpikir sejenak sambil memainkan bola matanya kekiri dan kanan, kemudian berkata “ini bogor, ini a..a..ta”. Lalu suami saya langsung mengerti, bahwa dia ingin memberi tahu bahwa “ini Jakarta”. Amazing yah..

Begitulah ceritanya.. panjang kan yah.. semoga dapat memberi jawaban kepada teman-teman saya yang penasaran dgn raport anak umur 2 tahun.. 🙂

3 responses to “Raport pertama Fabian (parent conference di HighScope kuningan)

  1. Huehehehehehehehehe… lucu juga yah mba Henny..
    menarik bgt.. jd penasaran pgn liat skolahnya..
    hehehehehehe.. sekalian liat fafab di skloah..
    hehehehe…
    jd, pgn cepet2 punya momongan… *lhooooww kok gitu yah..* ga jadi d..ntr aja klo dah siap.. hahahaha
    ayo ajak fafab ke kantor lg mba Henny

    • @yolen:
      haha.. nanti gue upload foto dia pas sekolah yah..
      kalau urusan dibawa kekantor, agak ribet tuh.. berhubung dia udah sekolah sekarang..

  2. waw…lengkap banget…ibu bawa catetan ya pas parent conferencenya?? hihihhihi..kami aja ngapalin ampe 6 bulan…salam kenal saya guru H/S di Alfa Indah, Jakarta Barat

Leave a reply to regina Cancel reply