Category Archives: cerita Fabian

Reward and punishment

It’s the easiest way for parents or nannies to give “reward” children to do something good. Candies, toys, clothes, or other “sweet” promises will instantly move them to do anything we want them to do. On the other side, punishment will avoid them from doing something danger or bad for them. No ipad, no dessert, will teach them to remember that “bad” action will remove their fun stuff and hopefully avoid them to repeat it.

Like any other “instant” things, reward and punishment has a long term consequences. Daniel pink in his book “Drive” explain it clearly, only internal motivation that strong enough to push people to reach the best in them. Carrot and stick will only push a little  and its strength will fade away and demand a greater reward or punishment. The worst part is it will make our children only will do good if there’s a present await. My older boy has developed such attitude, heit asks “if I do this, then what will I get?”. Arrrgggghhh. I’m so upset when I hear it!

Ok, so, internal motivation, how is it possible to grow it in your child? Are they understand the “real” reward of good action? It’s possible for short term effect like if you run on wet floor, you’ll fall. How about brush teeth, eat veggie, talk politely or be honest? Will you let tooth ache teach them to regularly brush their teeth?

It’s one of theory that is really hard to apply in daily life as a parent. As soon as l was faced in actual situation,  I was immediately switch to the carrot and stick. But then I realized it, I start to adjust again. This will make it worse, I became inconsistent and confuse my children.

As I contemplate, I become more aware, that I don’t have to control everything. Just pick the essential one, the one that will give a big different for my children life. Then those chosen one has to be built layer by layer. It needs lots of time, consistent rules and lots of patience.

The ideal is to create good behaviour as something fun to do, as its result itself will be the source of motivation. However, many of good behaviour are not fun to do. It will need an extra effort to persuade them to do it. That’s why choose the only the one that really matter.

My experience with Fabian was on practice his hand writing and reading. It’s so hard to push a gross motoric child to sit down still and only move his hand. I used to ask him to do 10 pages of worksheet that I made myself. I thought if I made the worksheet align with his interest, it will be easy to ask him to fill it. I later found out that my nanny promising him a chocolate puding or travelling to mal if he finished his worksheet.

He was 5,5yo at that time. In a another semester, he will enter elementary school, that demand his reading and writing as a basic skill for his learning. I really believe that reading and writing is an important thing and I decide to fight for it.

I look for other approaches. My next trial is with kumon. I taught, maybe my worksheet is too hard or too easy or just not appropriate with his development. I saw how interesting an english kumon worksheet looks like, colurful and lots of pictures. Kumon also used a daily exercise, which made children consistently do the exercise everyday.

It was easy for the first few weeks, as kumon start with level below his ability. As soon as it reach his limit, he started to refuse to do any exercise. He said it was too hard for him, and he was really did not like it. He tried every way to stop it, angry, crying out aloud, screaming, asking for my worksheet he used to have, anything. He even tried to fool me by doing only the first and last page.

Everyday is a battle for me and him, it is too much for me to handle. I’ve questioning myself is it the right way? should I give up and stop as it became more and more nasty. Luckily, my husband was strong enough to consistently follow the rules. He keep remind me that reading and writing is a basic skill that is very important and worth to fight for.

Now Fabian does his kumon voluntarily, without reward or punishment. No more fight or angry, as he start to proud on how good he is in math and raeding. I guess it just need time for the actual reward to show up and keep the wheel rotate.

Cerita Fabian -hasil observasi dan perenungan

Setelah direnungin, sepertinya Fabian memiliki sifat Perfectionist yang cukup tinggi. Masalah untuk org tipe ini, adalah dia harus mencapai tingkat kesempurnaan tertentu untuk berani menunjukkan ke orang lain. Kadang, standard yang dimilikinya malah jauh lebih tinggi dari yang diminta oleh lingkungan sekitarnya, tapi bila hal itu belum tercapai, dia tidak akan mau memperlihatkannya.

Satu hal yg membuat sadar akan hal ini adalah ketika adiknya Renata, dengan pede nya bernyanyi lagu ABC walau belum semua lirik bisa dia nyanyikan. Sedangkan Fabian ketika dia menyanyikan suatu lagu, dia bisa menyanyikannya dengan sempurna, baik lirik dan iramanya bahkan dari pertama kali dia bernyanyi lagu tersebut. Dulu saya pikir Fabian memiliki bakat menyanyi, karena tiba2 bisa bernyanyi lagu I love you nya Barney dengan bagusnya.

Tapi setelah saya perhatikan lagi, ternyata, Fabian sudah mempelajarinya terlebih dahulu sebelumnya. Baru ketika dia rasa sudah cukup ok, dia berani menunjukkan kepada orang lain. Begitu pula dengan masa observasi yng dibutuhkan fabian sebelum dia melakukan sesuatu, sangatlah lama. Ketika pertama sekolah, ketika belajar berenang, semuanya butuh pemanasan terlebih dahulu.

Setelah menyadari hal ini, saya menjadi mengerti mengapa dia sulit sekali belajar membaca dan menulis. Dia menunggu sampai satu titik dimana menurut dia kemampuan membaca dan menulisnya cukup baik menurut dia. Masalahnya, baca tulis adalah keahlian yg kompleks butuh waktu untuk mempelajarinya. Alhasil dia selalu menolak bila diminta belajar baca tulis.

Untuk mensiasatinya, saya memberi milestone yg mudah utk dia lalui. Saya bekali dia beberapa kata english yg sering muncul seperti the, a, is, untuk diingat. Lalu memberi buku yang menggunakan kata2 sederhana tersebut, sehingga timbul kepercayaan dirinya, bahwa dia sudah mulai bisa men-dekode beberapa kata dan membaca 1buku. Dari sana, dia merasa semakin pede dan mulai bisa diminta untuk membaca 1buku tiap hari.

Begitu pula dengan gambar. Dia tidak mau menggambar karena katanya gambar hasil karyanya jelek. Jadi selalu meminta saya untuk menggambar. Saya stop menggambar untuk dia, saya katakan bahwa gambar Fabian adalah gambar anak yang adalah gambar Tuhan. Jadi gambar Fabian itu bagus. Beberapa hari yg lalu, dia pulang sekolah membawa gambar rumah dan pohon, lalu mengatakan bahwa dia suka menggambar. Gambar menjadi template gambar dia, dia membuat yang mirip beberapa kali. Mungkim itu adalah gambar pertama yang memenuhi standard bagusnya, sehingga dia mau menunjukkannya pada dunia.

Semoga saya bisa melatih little perfectionist ini menjadi anak yang berani mencoba…

Cerita Fabian – Patah tulang tangan kanan pada anak (bagian 3)

Operasi pemasangan implant (pen) pada tangan kanannya berlangsung sekitar jam 3 sore. Fabian ditemanin oleh susternya ketika masuk ke ruang operasi, karena adiknya Renata tidak berhenti menangis ketika berpisah dari kokonya di pintu luar ruang operasi. Setelah fabian diminta meniup balon, dia akhirnya tertidur karena obat bius. Susternya pun keluar dan menunggu bersama saya.

1 Jam sudah berlalu, tapi masih belum ada berita. Saya mencoba mengintip ruang operasi dari balik pintu yang sudah terlihat tua. Rumah sakit Siaga Raya ini memang spesialis tulang. Di lorong kamar, terlihat pasien yang sedang di gips kakinya, tangannya. Jumlah pasiennya pun, tidak sebanyak di RS umum, mungkin karena spesialisasinya. Di lorong kamar Fabian mungkin hanya ada sekitar 10 kamar, dan tidak semua terisi. Walau bangunan dan peralatannya sudah tua, tapi terlihat cukup terawat dan bersih. Susternya pun cukup ramah, walau kadang ada yang kurang cepat tanggap. Continue reading

Belajar baca utk anak tk: roleplay jd guru dan murid

image

Fabian, sudah resmi masuk kindy di highscope rancamaya. Kelas tk b. Artinya persiapan tes baca utk masuk sd sudah harus dimulai.

Entah benar atau tdk, ketrampilan baca dan tulis sepertinya kurang menarik utk anak laki-laki. Dimana teman2 perempuannya terlihat antusias dg simbol2 aneh yg disebut “huruf”, fab lebih suka permainan fisik dgn kemampuan motorik kasar yg dominan.

Sebenernya bisa aja saya pake cara mudah seperti memasukkan ke tempat les, atau memaksanya mengerjakan worksheet. Tapi saya sangat tidak ingin mematikan kesukaan membaca. Bila dikenalkan dgn cara yg menyebalkan, seumur hidup dia akan membenci membaca. Wah ini jauh lebih jelek akibatnya. Karena membaca adalah kunci utk segala pengetahuan.

Jadi.. Saya cari cara2 kreatif utk membuat dia belajar baca tanpa dipaksa  krn seperti sedang bermain.

salah satu cara yg saya pake adalah dgn roleplay. Fab suka sekali main pura2 sbg penjual makanan. Saya atau papanya jadi customernya.
Melihat ini saya mengubah setting pojokan dirumah, mjd seperti kelas. Fabian yg selalu kompetitif, suka sekali kalau mjd org yg lebih bisa. Jadi role guru menjadi bagian fabian  dan adiknya renata menjadi muridnya.

Fab membacakan kata yg saya tulis dipapan utk adiknya. Lalu meminta adiknya mengikuti. Bila adiknya bisa mengucapkan dgn benar semua, dia memberikan stiker.

Lumayan cara ini seperti sekali mendayung, dua pulau terlampaui. Selain fab mjd lbh confident belajar baca, rena pun belajar bicara.

Yang paling penting, pemilihan katanya harus selektif. Supaya kepercayaan diri fab tetap terjaga..

Semoga cara ini bertahan dan efektif ya

Cerita Patah Tulang Fabian diusia 5 tahun (bagian ke2)

Kamis malam itu, Fabian tidak bisa tertidur sampai pagi. Dia tetap mengeluhkan sakit dan jantungnya berdegup sangat keras. Saya memberi obat penahan sakit dari dubur, ketika dia menangis tak henti2. Tapi sepertinya pengaruh obat itu hanya beberapa jam saja..

Saya dan suami berpikir keras mengenai dokter mana yang harus kami datangi. Saya sungguh berharap agar Fabian tidak perlu sampai dioperasi. mungkin cukup hanya digips beberapa lama. Jadi saya sempat berpikir, kalau bisa bukan yang dokter bedah. Takutnya dokter bedah langsung operasi.

Saya juga menanyakan ke teman2 saya melalui twitter dan facebook, barangkali ada rekomendasi dokter tulang yang berpengalaman utk patah tulang untuk anak. Ada 2 nama dokter yang saya dapat, tapi keduanya praktek di rs yang kita tidak pernah datangi. Akhirnya kami memutuskan untuk membawanya ke dr anak langganan kami, untuk mendapat referensi dokter tulang. Continue reading

Cerita Fabian – Patah tulang tangan kanan pada anak

Cerita patah tulang Fabian Apa??
Patah tulang?
Fabian patah tulang?
YA.. itulah yang terjadi pada fabian di hari kamis, 15 Maret 2012 sekitar jam 4 sore.

Untuk yang sudah mengenal Fabian, sudah pasti tidak heran kalau kejadian ini bisa menimpa tangan kanannya. Fabian terkenal sebagai anak ‘luar biasa’ aktif (baca: tidak bisa diam, selalu berlari, berloncat dan suka menjatuhkan diri pada saat main sepeda). Banyak orang tua murid yang ketakutan melihat tingkah polah Fabian yang suka menarik perhatian dengan gerakannya yang super berbahaya. Mungkin mereka berpikir ‘kok mamanya bisa diam saja yah melihat kelakuan anakknya itu’. Continue reading

How lucky I am to be a mom

“Betapa beruntungnya diriku” dipercayakan Tuhan untuk menjadi Ibu.

Betapa beruntungnya aku bisa menyusui anak-anakku..

Memandang wajah bayi mungil yg terlihat sangat puas.
Nikmat sekali…
Mendekap tubuhnya dengan kulit yang sangat halus, terasa hangat sampai kedalam batinku.
Rasa sayang mengalir dari dalam hatiku, membuatku merasa seperti ibu sejati.
Ibu yang bisa mendidik anak-anaknya.
Ibu yang memperjuangkan masa depan anak-anaknya.
Ibu yang selalu memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya.

Betapa beruntungnya diriku, memiliki kesempatan untuk membentuk pribadi anak-anakku.

Apa yang ada dalam pikiranku, hatiku, semua terbaca oleh anak-anakku. Mereka bisa membaca hal yang tersirat dalam benakku. Yang tidak kukatakan sekalipun.
Mereka mencontoh aku.
Mereka meneladani semua yang aku katakan dan lakukan.
Membuatku terus berusaha menjadi orang yang lebih baik.
Yang pantas dicontoh oleh anak-anakku

Betapa beruntungnya diriku, di saat dunia sedang kejam padaku, anak-anakku datang menghibur.
Mereka menunjukkan bahwa Tuhan itu ada, dan selalu berjalan disampingku setiap saat.

Senyum mereka selalu tulus.
Tawa mereka memecah amarah yang ada dalam hatiku.
Kepolosan mereka membuktikan bahwa kebaikan itu ada.
Tak peduli seberapa berat beban yang kutanggung disiang hari, saat melihat wajah anak-anakku yang bersinar, semua seperti terlepas.

Betapa beruntungnya diriku..karena
Anak-anakku menunjukkan makna hidupku.
Mereka adalah alasan, Mengapa aku ada didunia ini.
Membuat hidupku lengkap dan berarti.

Terima kasih Tuhan untuk kepercayaan-Mu terhadap diriku.
Kau utus malaikat-malaikat kecil-Mu untuk membentuk diriku menjadi manusia yang lebih baik.

Semoga aku bisa menjadi Mama yang baik untuk Fabian dan Renata.

I love you my children.
I love you Fabian
I love you Renata
With all my heart, mind and spirit.

I will always be your mom.

Cerita perkembangan Fabian – 4 tahun 9 bulan

Tidak terasa, Fabian hampir 5 tahun. Sedihnya, saya sudah tidak sempat menulis artikel diblog ini tentang perkembangannya. Kalau sebelumnya, tiap bulan atau maksimal 3 bulan sekali, pasti ada yang saya update. Sekarang hampir 1 tahun yang lalu adalah post terdekat untup update perkembangan Fabian.

Anyway, sekarang Fabian sudah bertambah tinggi dan ‘kurus’ 😦  Padahal beratnya tidak kurang bila dilihat dari reference umurnya. Tapi keaktifannya membuat tidak ada timbunan lemak yang bisa diam dalam badannya.  ‘Movement’ is definitely his intelligence. Saya melihat seperti ada per dikakinya yang membuatnya harus bergoyang, berlari, melompat dan terus bergerak. Bahkan pada saat menonton TV pun, dia akan bergerak-gerak di sofa.

Diumurnya yang ke 4 ini, dia sudah mulai mau berbicara dalam bahasa inggris. Yes, He’s finally speak English! Kalau sebelumnya dia mengerti kalau gurunya berbicara dalam bahasa inggeris, tapi masih menjawab dalam bahasa Indonesia. Bahkan gurunya pun terkejut, karena setelah turning point ini, dia sudah mau mengeluarkan banyak vocab. Jadi sepertinya anak ini menunggu sampai dia merasa Pede, baru mau menggunakannya ya.

Sekarang Fabian sudah masuk kelas pre-kindly (TK A), namanya Pink room. Gurunya bernama miss Anjung. Dalam kelas ini, ada 10 anak, yang herannya hanya ada 2 anak laki-laki, Fabian dan Kemal. Situasi ini cukup memberikan lingkungan yang unik untuk perkembangan sosialisasi Fabian.  Berhubung anak-anak perempuan dikelasnya sudah membentuk ‘gank’ dan hanya mau main mainan yang girly, seperti pura-pura jadi princess, masak, atau sekedar ngobrol ttg CherryBelle, Fabian ‘stuck’ dengan satu anak laki-laki untuk menemaninya. Continue reading

Menjawab pertanyaan anak yang kritis

“Pa, kenapa kalau suami istri itu ga boleh saudara, kenapa harus orang lain?” Inilah pertanyaan Fabian yang membuat pusing papanya. Pernahkah anda mengalami hal yang sama, di mana anak yang baru berumur 4,5 tahun mengajukan rantaian pertanyaan yang berakhir pada pertanyaan yang sulit sekali dijelaskan? Begini cara saya mengatasinya…

Continue reading

Fabian Masuk majalah Parents Indonesia Nov 2011

Sekitar awal November yang lalu, salah satu teman saya mengirim message di WhatsApp yang mengatakan bahwa blog saya masuk majalah Parents Indonesia. Awalnya masih tidak percaya, dan memang sebelumnya ada seorang yang mengaku dari editor majalah Parents Indonesia yang mengatakan menyukai bagian “Fab Milestones”, melalui email. Tapi saya tidak percaya begitu saja, toh banyak juga yang bisa mengaku-aku.

Ternyata benar!!

Continue reading