Fabian bercerita..

Hari jumat minggu lalu, ada kebakaran di lantai 29 kantor suamiku. Walau tidak besar, tapi asapnya terdistribusi sampai ke lobby sehingga suamiku memutuskan untuk pulang lebih cepat. Lalu saya menceritakan hal ini ke Fabian dan dia sangat antusias dalam mendengar cerita ini. Dia bahkan bertanya pada papanya.. “Pa, kemarin di kantor papa kebakaran ya?”  lalu dia meneruskan keingin tahuannya “ada apinya pa?”  Papanya menjawab, “papa tidak lihat apinya hanya asapnya saja”.”Oh.. trus ada bunyinya pa?” Memang dia sudah beberapa kali mengalami fire drill di sekolahnya sehingga ingat dengan benar bunyi alarm kebakaran ” kring……” katanya.

Cerita ini tidak berakhir disini, yang sangat menarik, dia ingat dengan persis cerita ini di hari-hari kemudian. Setiap hari, bahkan bisa sampai 2 kali sehari, dia bercerita tentang kebakaran ini ke papanya atau ke keluarga lainnya. Kadang ceritanya pun berkembang. “iya, papa liat asapnya, tapi fafab liat apinya”. Saya dan suami hanya tersenyum mendengarnya.

Suatu hari saya bilang pada suami, lain kali kalau dia bercerita lagi, sekalian saja tanya “apinya diapain sama fafab?” biar sekalian melatih imajinasinya… dan jawabannya sangat tidak terduga. “Fabian tumpuk apinya sama tutut, trus asepnya keluar dari atas”. Saya mendengar jawaban itu, langsung bertanya kepada Fabian ” kenapa apinya ditumpuk sama train?”. Dia mengatakan kembali, “supaya asapnya keluar dari atas ma.. “.

Butuh beberapa detik untuk saya mengerti jawabannya. Ternyata dia suka mengamati kereta mainan yang ada di GI/PI yang disebut coco train. Kereta ini berkeliling disalah satu lantai mall, dan sebelum berangkat, kereta ini pasti membunyikan “tut..tut..” sambil mengeluarkan asap keatas dari cerbong di bagian lokomotif.  Oh my God.. dia bisa menghubungkan antara api kebakaran dengan asap di kereta yang keluar ke atas.

Memang daya imajinasi anak itu yang paling top!!